contoh BAB 3,6 PRAKTIKUM MANAJEMEN PENDIDIKAN {PMP} di BANDUNG PONDOK PESANTREN DAARUT TAUHID
Proses pembelajaran pendidikan pesantren berbasis akhlak plus wirausaha
A.
Proses pembelajaran pendidikan
pesantren berbasis akhlak plus wirausaha
Dalam pengamatan peneliti, pembelajaran umumnya
dilaksanakan pukul 09.00 WIB, sebelum pembelajaran santri diharuskan untuk
shalat dhuha terlebih dahulu lalu membaca asmaul
husna secara klasikal sambil menunggu kedatangan ustadz, dan dalam
pembelajarannya para santri selalu didampingimudabbir.
Proses pembelajaran seperti layaknya proses
belajar mengajar pada umumnya, ada tujuan, ada guru yang menyampaikan, ada
santri, ada materi, metode, kurikulum, sarana dan prasarana dan evaluasi.
Dalam proses pembelajaran, masing-masing ustadz
memiliki metode tersendiri. Dan cukup variatif. ada yang menggunakan berbagai
metoden dalam 1 materi, namun ada pula yang setiap materi metode yang digunakan
selalu sama.
Dalam proses pembelajaran, para ustadz selalu
memanfaatkan media pembelajaran modern seperti LCD dan laptop, dalam rangka
efektifitas dan efisiensitas pembelajaran
Para santri biasa belajar di aula-aula yang
terdapat di lingkungan Daarut Tauhiid, selain representatif, aula-aula yang ada
sangat nyaman, sehingga santri jarang yang merasakan kepanasan atau yang
lainnya.
Secara keseluruhan proses pembelajaran dalam
pendidikan akhlak plus wirausaha ini sudah baik. Cuma ada beberapa hal yang
perlu ditingkatkan.
B. Implementasi
pendidikan pesantren berbasis akhlak pluswirausaha
Pendidikan pesantren akhlak plus wirausaha ini
dilaksanakan selama 6 (enam) bulan. Pendidikan ini adalah salah satu program
unggulan pesantren Daarut Tauhiid. Santri yang ikut pendidikan ini sering
disebut santri mukim akhlak plus wirausaha atau santri APW. Dengan ciri santri
memakai syal warna orange, tujuannya supaya santri lebih mudah dikenali.
pendidikan ini dibagi menjadi 3 marhalah/ tingkatan :
a.
Tahapan/ marhalah, satu
pembangunan karakter.
Pada marhalah satu ini (santri APW 12 dengan
latar belakang yang berbeda-beda berjumlah 52 orang yang telah lolos seleksi)
mengikuti pembekalan awal dengan pengkondisian kelas, pembukaan marhalah 1,
pengenalan tata nilai dan budaya Daarut Tauhiid, kontrak marhalah satu,
penjelasan tata tertib dan lain-lain. Selama 1 minggu (11-17 Agustus 2009)
santri dibekali beberapa materi, mulai dari materi keagamaan, materi adab,
pendidikan baris-berbaris (PBB), manajemen diri, dan manajemen camping. Setelah
itu selama 3 hari mulai tanggal 18-20 Agustus, para santri berangkat ke Bumi
Perkemahan Cikole untuk melaksanakan camping
dan solo bivouac. Disana selama 3
hari 2 malam, santri diajarkan beberapa materi kepanduan dan kemiliteran dan
materi solo bivouac. Selain itu
terdapat pula materi bina mental untuk menumbuhkan dan menguatkan mental rohani
mereka sebelum mereka menempuh pendidikan selama 6 bulan lamanya. Selain materi
bintal para santri juga diwajibkan memperkuat ruhaninya dengan melakukan qiyamul lail di alam bebas sekaligus
untuk melatih mereka untuk mentadaburi kekuasaan Allah lewat alam.
Di tempat camping
para santri dibagi menjadi beberapa regu (1 regu: 5-6 orang) mereka diberi
tenda sebagai tempat istirahat (bivak alam regu). Adapun pada malam terakhir
para santri diperintahkan untuk bermalam di atas gunung tanpa berkelompok,
tetapi secara individu, dengan bermalam di atas gunung sendirian (Setelah
sebelumnya dibekali materi solo bivak) para santri diberi kesempatan untuk
melakukan perenungan dan dzikir kepadaAllah.
Tujuan marhalah satu ini adalah untuk
mengenalkan tata nilai dan budaya pesantren Daarut Tauhiid melalui orientasi
dan pembentukan karakter BAKU (baik dan kuat) melalui diklatsar agar santri
memiliki kesiapan (kognisi, sikap mental, fisik, sosial) untuk mengikuti
pembelajaran selama 6 bulan dalam programAPW.
b.
Tahapan/ Marhalah dua,
Pembekalan Teori
Pada tahap/marhalah dua, santri mendapatkan
materi yang diarahkan kepada pembentukan akhlak dan mental wirausaha yang
Berjiwakan leadership dengan tata
nilai manajemen qolbu, di dalamnya juga dimasukkan kajian tentang tsaqofah islamiyah, fiqh ibadah, ekonomi
syariah dan lain-lain. (jadwal terlampir)
Pada tahapan ini santri mendapat berbagai
materi selama 3 bulan lamanya. Ada 3 materi yang harus diikuti selama 3 bulan
selain materi inti, yaitu materi pembiasaan, materi intra kurikuler dan materi
pendukung. Adapun sebelum pembelajaran, para santri diwajibkan untuk membaca asmaul husna bersama-sama dan
dzikir-dzikir yang disunnahkan sembari menunggu kedatangan ustadz. Dalam
pembelajaran, materi inti disampaikan oleh para asaatidz baik dari Daarut
Tauhiid sendiri maupun Asaatidz dari luar. Pembelajaran dilakukan di dalam
ruangan/ aula, seperti aula daarul hidayah, aula daarul ilmi, aula daarul hajj,
yang mana suasana dan keadaannya sangat representatif.
Dalam proses pembelajaran, para asaatidz
kebanyakan menggunakan metode ta’lim (ceramah),
metode ta’lim billu’bah (simulasi/games),
halaqah (mentoring), Nadwah (diskusi/dialog), Praktikum
(disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan). Selain itu para asaatidz
juga menggunakan media pembelajaran yang cukup modern, seperti laptop, LCD, dan
wireless. Sehingga dengan variasi metode didukung media pembelajaran yang
modern para santri dapat lebih cepat menangkap dan memahami materi yang
diajarkan.
Pemberian tugas dan meresume materi
pembelajaran juga dilakukan para asaatidz agar para santri tidak hanya
menjadikan para ustadz sebagai sumber pembelajaran/ ilmu (teacher oriented). Para santri dipersilahkan menggunakan fasilitas
internet untuk mencari kajian materi yangditugaskan.
Selain pembelajaran yang telah terjadwal, para
santri juga memiliki jadwal pembelajaran hasil kesepakatan para santri. Yaitu
latihan muhadarah (ceramah) yang dilakukan di asrama secara bergiliran. Para
santri dengan dibimbing mudabbir (pendamping) membagi tugas para santri dalam
pembelajaran ini, siapa yang menjadi MC, pembaca sari tilawah, pemateri, doa
dan sebagainya. Di dalamnya juga diadakan sesi tanya jawab atas materi yang
telah disampaikan. Lalu nantinya mudabbir memberikan kesimpulan atas
materi-materi yang telah disampaikan. Muhadarah ini dilakukan 2 kali dalam
seminggu, yaitu hari jumat malam bada isya, dan ahad sore ba’da ashar.
Setelah 3 bulan mengikuti marhalah dua, sebelum
naik ke marhalah tiga, para santri diwajibkan mengikuti ujian atas
materi-materi yang telah disampaikan dari awal sampai akhir. Bentuk ujian ialah
tes lesan dan tertulis (untuk tes tertulis contoh/ sampel soal ujian
terlampir). Baru setelah dinyatakan lulus, santri bisa naik ke marhalah tiga.
c.
Tahapan/ Marhalah Tiga,
Aplikasi Ilmu
Pada tahap/marhalah tiga, santri dibagi menjadi
tiga kelompok/kafilah: yaitu kafilah ikhtiar, kafilah khidmat dan kafilah
da’wah, pada marhalah ini santri dituntut mengaplikasikan semua ilmu yang
pernah didapat dan dipelajarinya pada marhalah satu dan dua.
Dengan waktu sekitar 2 bulan, marhalah ini
dibuka dengan magang, yaitu para santri diberi kesempatan magang pada lembaga
bagian/ sub bagian Daarut Tauhiid seperti: cottage daarul jannah, Daarut
Tauhiid Training Centre (DTTC), MQ TV, MQ FM, dan lain- lain selama 3 minggu.
Para santri diberi kebebasan memilih dimana ia akan magang sesuai bakat dan
minatnya dengan memberikan angket H- 1 minggu sebelum kegiatan
magangdilaksanakan.
Setelah magang, menginjak ke tahapan ke dua
marhalah tiga, yaitu aplikasi ilmu yang didapatkan pada marhalah satu dan dua.
Padatahapan ini santri di nol kan (dalam artian tidak membawa uang sepeserpun)
dengan keadaan seperti itu santri dituntut untuk mempraktekkan ilmu yang
didapat, dibebaskan mereka berikhtiar bagaimana caranya santri dengan posisi
seperti itu mendapatkan uang tanpa mengesampingkan akhlak dan ibadahnya tetap
terjaga (baik itu ibadah wajib, dhuha, tahajud, tilawah al Qur’an dan
sebagainya). Mereka dituntut mencari pekerjaan apapun itu tanpa uang sepesepun
mereka ditarget 1 hari harus mendapat sejumlah uang 25 ribu untuk setoran wajib
(jika lebih, untuk dirinya pribadi dan jika kurang berarti santri berhutang)
Pada malam harinya, di review setelah seharian santri berikhtiar, sehingga
nantinya para santri bisa mengambil hikmah apa yang didapat, seperti timbul
keyakinan dalam diri santri bahwa Allah itu menetapkan rezeki manusia itu
berbeda-beda, walaupun sama-sama mereka berikhtiar tetapi hasilnya pasti
beda-beda. Sehingga dengan itu santri makin bertauhid kepada Allah, yakin
kepada janji dan jaminan Allah.
Pada tahapan ini sebagian santri ada yang berkhidmat
di asrama, mencucikan pakaian, mencuci piring, memasak untuk santri kelompok
ikhtiar, nanti selama 1 minggu dirolling/ diganti, kelompok ikhtiar menjadi
kelompok khidmat dan sebaliknya. Dalam berikhtiar, para santri seperti yang
disebutkan diatas, ditarget mendapat minimal 25 ribu rupiah/ hari, yang
nantinya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum para santri
(sehingga uang para santri masih utuh) dan sebagian untuk bekal ketika nanti
marhalah da’wah di tempat- tempat yang telahditentukan.
Yang terakhir, santri masuk ke marhalah dakwah
atau PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat) selama 3 minggu. Disini santri dikirim
ke daerah tertentu yang rawan ketertinggalan dan kristenisasi untuk berdakwah.
Dengan bekal ilmu yang didapat pada marhalah 1 dan 2, serta bekal finansial
dari marhalah ikhtiar, santri berdakwah pada masyarakat. Bentuk dakwahnya pun
bermacam-macam, sepertibaktsosial, majelis ta’lim, TPA, kegiatan kebersihan dan
lain-lain. Harapannya setelah kegiatan ini para santri mempunyai kepekaan untuk
berbagi kepada orang lain.Selesai semua itu, para santri diberi waktu selama
satu minggu untuk membuat tugas akhir (laporan pertanggungjawaban) atas
kegiatan yang dilakukan pada marhalah 3 untuk disidangkan. Bagi yang lulus akan
diwisuda (langsung oleh Aa Gym), mendapat sertifikat, transkip nilai dan grafik
ibadah dari mulai awal sampai akhir. Dalam wisuda ini nantinya orang tua santri
diundang sekaligus sebagai sarana silaturahmi orang tua dengan keluarga besar
pesantren Daarut Tauhiid.
Seperti itulah proses pendidikan berbasis
akhlak plus wirausaha yang dilaksanakan di Daarut Tauhiid, sehingga dengan
model pendidikan seperti ini nantinya tercipta santri yang sesuai dengan tujuan
pendidikan akhlak plus wirausaha ini.