contoh BAB 2 part A PRAKTIKUM MANAJEMEN PENDIDIKAN {PMP} di BANDUNG PONDOK ESANTREN DAARUT TAUHID
AI MACHIN
BAB
II
GAMBARAN
UMUM LOKASI
A. PONDOK PESANTREN DAARUT TAUHID
Pendiri
|
KH. Abdullah Gymnastiar [Aa Gym]
|
Nama Yayasan
|
DAARUT TAUHID
|
Bentuk
Pendidikan
|
Pondok Pesantren Boarding School
|
Alamat
|
Jl.
Gegerkalong Girang no. 67
|
Kecamatan
|
Sukasari
|
Kabupaten/
Kotamadya
|
Kota Bandung
|
Provinsi
|
Prov. Jawa Barat
|
No Telp
|
(022) 2007950
|
Website
|
|
Akta Notaris
|
Nomor : 17
|
Tanggal
|
22 April 2004
|
Instagram
|
4
September 1990 Pondok
Pesantren Daarut Tauhiid secara resmi berdiri,, sesuai tanggal penerbitan
Akta Notaris Wiratni Ahmadi, SH., Yayasan Daarut Tauhiid. Dalam hal ini dapat
difahami bahwa Yayasan Daarut Tauhiid merupakan badan hukum pengelola Pesantren
Daarut Tauhiid.
Ø Pelayanan
Sebagaimana
pesantren lain pada umumnya inti aktivitas di Daarut Tauhiid adalah di bidang pendidikan,
dakwah & sosial. Namun sebagai sebuah pesantren, maka pada pesantren Daarut
Tauhiid terdapat beberapa keunikan atau ke-khas-an dibandingkan Pesantren lain
pada umumnya. Salah satu diantaranya adalah tingginya intensitas aktivitas
[usaha] ekonomi di dalam lingkungan Pesantren Daarut Tauhiid. Tingginya
intensitas aktivitas [usaha] ekonomi tersebut dapat dirasakan baik sejak awal
masa pendirian maupun hingga saat ini.
Setidaknya
ada 2 faktor atau kondisi yang dapat digunakan untuk menjelaskan keunikan di
atas, yaitu semangat wirausaha dan prinsip kemandirian. Semangat wirausaha
merupakan sebuah keniscayaan yang melekat pada diri KH. Abdullah Gymnastiar (Aa
Gym) selaku pendiri dan pemimpin sentral di Pesantren Daarut Tauhiid. Di
sejumlah literasi kita dapat menemukan cerita perjalanan hidup dia yang
diantaranya diliputi dengan terjadinya proses tumbuh kembang jiwa wirausaha
pada diri beliau. Jiwa itulah yang kemudian menjelma menjadi sebuah semangat
wirausaha yang mewarnai corak Pesantren Daarut Tauhiid yang beliau pimpin
secara langsung. Di sisi lain, dapat kita pahami pula bahwa semangat
kemandirian adalah sebuah cita-cita dan idealisme para pendiri Pesantren Daarut
Tauhiid agar tumbuh kembang Pesantren Daarut Tauhiid dan keseluruhan
aktivitasnya didasarkan pada kemampuan diri, bukan atas ketergantungan kepada
bantuan atau sokongan dari pihak lain. Sehingga diharapkan akan muncul
independensi dan keleluasan dalam berkreasi. Tentu pada idealisme tersebut
tidak dinafikan adanya peluang kemitraan dan kerjasama dengan
sebanyak-banyaknya pihak. Dalam hal ini maka semangat wirausaha dan semangat
kemandirian adalah sebuah paket yang saling menunjang satu sama lain. Kemandirian
dapat terwujud karena adaya aktivitas wirausaha.
Manajemen
Qolbu [MQ], Adalah suatu kolaborasi konsep manajemen usaha dari beliau sebagai
bentuk aktivitas [usaha] ekonomi, dakwah dan sosial, Konsepsi dasar MQ meliputi
4 komponen, yaitu:
1. Ma’rifatullah
2. Manajemen
Diri
3. Entrepreneurship
4. Leadership.
Manajemen
Qolbu [MQ] adalah pondasi dasar dan filosofi bagi organisasi Pesantren Daarut
Tauhiid maka dengan itu semua muncul statement “Menuju Generasi Ahli Dzikir, Ahli
Fikir, dan Ahli Ikhtiar”. Bisa berjalan.
Berangkat
dari dasar Manajemen Qolbu [MQ], Lembagaan Pesantren Daarut Tauhiid secara
evolutif terus evolusi, Hal tersebut ditandai dengan pendirian Koperasi Pondok
Pesantren [Kopontren] DT pada tahun 1994 dan MQ Corporation atau PT Manajemen
Qolbu pada tahun 2002. kedua
badan usaha tersebut menjadikan aktivitas usaha/ekonomi yang semula dilakukan
secara langsung oleh Yayasan [secara kelembagaan] maupun oleh sebagian
pengelola/karyawan Yayasan [secara perorangan] menjadi lebih tertata.
Ø
Kedudukan
Perlu diketahui, secara formal kedudukan Aa Gym di
Yayasan Daarut Tauhiid adalah sebagai Ketua Pembina. Sedangkan di Kopontren DT
sebagai Penasihat, dan di MQ Corp saat ini sebagai salah satu pemegang saham
mayoritas dan duduk di Dewan Komisaris. Kondisi kelembagaan di atas sebenarnya
kerap “membingungkan” publik. Karena pada umumnya publik kerap mencampuradukan
ke 3 organisasi di atas sebagai Pesantren Daarut Tauhiid secara formal.
Ø
Kelembagaan
Yayasan
Daarut Tauhiid sendiri -mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang
berlaku-, maka terdapat 3 organ Yayasan Daarut Tauhiid, yaitu: Pembina,
Pengawas, dan Pengurus. Sedangkan berdasarkan struktur organisasi Yayasan
Daarut Tauhiid per 18
Februari 2008, maka di bawah koordinasi Pengurus Yayasan
Daarut Tauhiid terdapat 7 lembaga yang terdiri dari:
·
Pesantren
Daarut Tauhiid,
·
Dewan Asaatidz
Daarut Tauhiid;
·
SMK-Daarut
Tauhiid;
·
TK Khas Daarut
Tauhiid;
·
DPU-Daarut
Tauhiid;
·
Pusbang Wakaf
Daarut Tauhiid;
·
DTTC;
·
Muslimah
Center-Daarut Tauhiid;
·
KBIH-Daarut
Tauhiid;
·
Klinik Daarut
Tauhiid;
·
Sekretariat Yys
Daarut Tauhiid;
·
Yayasan Daarut
Tauhiid Cabang Jakarta
Lembaga Kopontren
DT meliputi: Penasihat, Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus, yang kesemuanya
diangkat dan dipilih oleh anggota melalui mekanisme Rapat Anggota Tahunan
[RAT]. Selaku entitas bisnis, maka Kopontren bergerak di 2 jenis bidang usaha,
yaitu jasa dan perdagangan, melalui 5 divisi usaha sbb:
·
Super Mini
Market [SMM]
·
Cottage &
Cafetaria Daarul Jannah
·
Baitul Mal wat
Tamwil [BMT]
·
Lembaga
Pendidikan & Pelatihan Ekonomi Syariah [LP2ES]
·
Global Servis
Provider [PT. GSP]
Sedangkan
Manajemen Qolbu [MQ] Corporation sebagai sebuah holding company, meliputi
beberapa anak perusahaan dan unit usaha yang dikelompokkan 2, yaitu kelompok
media dan non media. Kelompok media, diantaranya:
·
PT. Mutiara
Qolbun Saliim [MQS] penerbit & distributor buku
·
PT.
Madinatussalam pengelola MQFM
Kelompok
non media, diantaranya:
·
PT. MQ Consumer
Goods perdagangan kebutuhan hidup sehari-hari [contoh: air dalam kemasan MQ
Jernih]
·
PT. MQ Tours
& Travel penyedia jasa umroh dan haji
a)
Visi
Menjadi Pesantren Virtual yang Berlandaskan Tauhiid untuk
Melahirkan Generasi Ahli Dzikir, Ahli Fikir dan Ahli Ikhtiar Menuju Indonesia
Berakhlak Mulia.
b) Misi
b. Menyelenggarakan pendidikan formal dan pendidikan non formal untuk
melahirkan santri yang bersih tauhiid dan memiliki kemampuan entrepreneurship.
c. Mendakwahkan nilai-nilai tauhiid dengan konsep Manajemen Qalbu.
d. Menyelenggarakan pemberdayan masyarakat melalui optimalisasi potrensi
zakat, infaq dan shodaqoh menuju masyarakat mandiri.
e.
Memberdayakan wakaf
secara makmur dan produktif untuk membangun kebermanfaatan dan kemandirian
pesantren