contoh BAB 3,1 PRAKTIKUM MANAJEMEN PENDIDIKAN {PMP} di BANDUNG PONDOK ESANTREN DAARUT TAUHID
ali machin
BAB III
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A.
Pondok
Pesantren Darut Tauhid
A.
Profil Pesantren DaarutTauhiid
Daarut Tauhid memang terbilang masih muda. Tapi
atas karunia Allah, Daarut Tauhiid berkembang begitu pesat. Daarut Tauhiid
diharapkan dapat menjadi tempat bagi setiap orang untuk meningkatkan keyakinan
kepada Allah Swt, Inilah dasar filosofis pemilihan nama Daarut Tauhiid.
Dengan Allah sebagai tujuan hidup, pesantren
Daarut Tauhiid mencoba mengembangkan sistem pesantren alternatif, pesantren
yang tidak sekedar bericirikan asrama santri, pesantren yang menekankan pada
perubahan diri dan pesantren yang berusaha membangun tata nilai yangaplikatif.
Dengan
visi ahli dziki, ahli fikirdan ahli ikhtiar, pesantren Daarut Tauhiid mencoba
untuk menggabungkan ketiga potensi ini untuk menjadikan Daarut Tauhiid menjadi
pesantren yang diridhoi Allah, sebagai pusat keilmuan dan selalu berkarya
dengan diiringi sikap amar ma’ruf nahi mungkar. Visi tersebut hendak diwujudkan
dengan beberapa misi, yang pertama, menjadikan
konsep manajemen qalbu sebagai konsep perubahan sikap, penyejuk hati,
penggelora semangat; pendidikan dan pelatihan serta pembinaan,keduamengarahkan aktifitas organisasi
menuju pesantren kota; lingkungan barokah, Bandung bermartabat, Ketiga, Memajukan perekonomian Daarut
Tauhiid dengan menumbuhkankembangkan jiwa entrepreneurship,
produk dan jasa, Keempat, mencetak
SDM yang siap berkarya dengan etos kerja yang optimal; menjadi pusat pendidikan
dan pelatihan serta pembinaan.
Pesantren Daarut Tauhiid mempunyai konsep
pesantren dengan miniatur realita kehidupan. Pesantren Daarut Tauhiid lebih
menekankan aktivitasnya untuk mewujudkan ajaran Islam yang membumi, yang tidak
sekedar bahasa teori, namum justru lebih ditekankan pada bukti dan karya nyata,
dimana manfaatnya langsung dapat dirasakan umat. Dengan ini diharapakan
keindahan ajaran Islam, manajemen Islami, profesionalisme Islami dan solusi
Islami atas aneka permasalahan aktual umat dalam kehidupan nyata bisa langsung
dlihat, dirasakan dan dikajibersama.
Disamping menjalankan program-program
kepesantrenan, Daarut Tauhiid juga dirancang sarat dengan aktivitas pendidikan,
pelatihan, manajemen diri, seni budaya, perekonomian hingga teknologi. Bidang
perekonomian bahkan mendapatkan perhatian tersendiri, karena dari sisi inilah
antara lain yang menopang perkembangan Daarut Tauhiid selama ini.
Menjadi pesantren virtual yang tidak memiliki
batas dengan masyarakat sekitarnya juga merupakan konsep masa depan Daarut
Tauhiid. Pesantren berupaya menjadi bengkel akhlak bagi generasi muda, menjadi
motivator umat, bank SDM dan pensinergi aneka kemampuan umat melalui program-
program kegiatan yang dilaksanakan lewat media TV, radio, media cetak, dan
pengajian-pengajian.
Sejarah pesantren Daarut Tauhiid (DT) berawal
pada tahun 1987. Ketika seorang pemuda bernama Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
merintis usaha wiraswasta dalam wadah KMIW (Kelompok Mahasiswa Islam Wiraswasta)
yang dengan sebagian hasil usahanya digunakan untuk menopang kegiatan pengajian
rutin yang dipimpimnya.
Setelah selanjutnya menyadari akan keterbatasan
pengetahuan, akhirnya AaGy mmemutuskan untuk menambah ilmu khususny ailmu agama
Islam di berbagai pesantren diantaranya K.H. Djunaedi di Garut dan K.H. Khoer
Affandi di Tasikmalaya. Diawali dengan perjuangan yang cukup berat,
Alhamdulillah Aa Gym dengan ketekunan sedikit demi sedikit hasilnya dapat dinilai.
Sejak tahun 1989, wirausaha yang dirintis Aa
Gym ini semakin hari semakin berkembang seiring dengan semakin banyaknya
jama’ah yang dating ke pengajian rutin asuhannya, sehingga tempat yang ada
yaitu di rumah Aa Gym sendirir tidak memungkinkan lagi. Untuk memfasilitasinya,
maka pada tanggal 04 September 1990 berdirilah secara resmi Yayasan Daarut
Tauhid (DT) yang beralamat di Jalan Gegerkalong Girang No. 38 Bandung.
Saat-saat penuh tantangan bagi DT dalam
merintis da’wah adalah ketika menempati lokasi baru tersebut. Lokasi baru ini
semula adalah sebuah rumah kontrakan sederhana dengan 20 kamar yang sebelumnya
dipakai sebagai tempat ponsokan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di
Kota Bandung. Bagai musafir kehausan di tengah padang, hari demi hari pengajian
di lokasi baru ini semakin banyak dihadiri khalayak yang rindu akan siraman
penyejuk qalbu.
Di tahun 1993 DT terus berupaya mengembangkan
organisasinya dengan melakukan pembebasan tanah dan bangunan yang diikuti
dengan pembangunan sebuah masjid permanen berlantai tiga. Masjid DT sering
disebut masjid seribu tangan, sebab dibangun secara gotong royong oleh ribuan
masyarakat sekitar dan jama’ah DT. Untuk menopang laju dan gerak dakwah
islamiyah di DT, tahun selanjutnya (1994) berdiri Koperasi Pondok Pesantren
(KOPONTRENDT).
Tahun 1995 Aa Gym dapat membebaskan tanah
gedung pesantren atas bantuan Bapak Palgunadi T. Setyawan dari Astra Mitra
Ventura. Ketika itu Aa Gym berkesempatan untuk memberikan ceramah di PT. Astra
Mitra Ventura, saat itu pula Pak Pal merasa tertarik untuk ikut andil dalam pengembangan
Pesantren Daarut Tauhiid.
Menjelang akhir 1997, sarana dakwah dan
perekonomian menjadi semakin lengkap denga didirikannya gedung KOPONTREN-DT
berlantai empat persisdiseberang masjid. Gedung yang cukup representatif ini
dipergunakan untukkantor beberapa unit usaha.
Bersamaan dengan berkembangnya aktivitas
perekonomian, aktivitas pendidikan pun ikut aktif dengan berbagai programnya,
diantaranya adalah dengan dimulainya program Pendidikan Santri Beasiswa tahun
1995, dibukanya lembaga Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) DT pada
tanggal 7 Desember 1997. Diantara pragramnya adalah kerjasama pendidikan dan
pelatihan Manajemen Qalbu (MQ) untuk para eksekutif, staff dan karyawan
berbagai perusahaan swasta. Diantara perusahaan yang pernah mengikuti pelatihan
MQ ini adalah Bank Muamalat Indonesia Cabang Bandung, PT Telkom Divre III
Jabar, PT Telkom Corporate Office, PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bank
Indonessia, Bank Bukopin, PLN Persero dan perusahaan lainnya.
Berdasarkan data, perkembangan DT Bandung dapat
digambarkan sebagai berikut : luas tanah 22.202 M2 dan luas bangunan masjid
587.50 M2.